Kondisi Tenda Haji di Arafah Terlalu Sempit, Lansia Indonesia Alami Kesulitan

15-06-2024 / KOMISI VIII
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie usai meninjau kondisi tenda di Arafah yang sempit saat melakukan pengawasan haji 2024, Sabtu (15/4/2024). Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Makkah - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie, mengungkapkan adanya keluhan dari jemaah haji Indonesia asal Kalimantan Barat mengenai kondisi tenda di Arafah yang sangat sempit. Menurut laporan yang diterima Syarief, tenda dengan ukuran 18x24 meter diisi oleh sekitar 225 orang, sehingga menciptakan kondisi yang jauh dari kata nyaman, terutama bagi para lansia.

 

Syarief menjelaskan bahwa dengan kapasitas tenda yang tidak memadai tersebut, para jemaah haji, khususnya lansia, kesulitan untuk beristirahat dan bergerak. "Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat banyaknya jumlah lansia di antara jemaah kita. Mereka membutuhkan ruang yang lebih luas untuk beristirahat dengan layak," ujar Syarief, di Arafah, Sabtu (15/4/2024).

 

Situasi tersebut diperparah dengan sejumlah lansia yang harus segera dilarikan ke rumah sakit setempat akibat kondisi kesehatan yang memburuk di tengah kepadatan tersebut. Beberapa lansia mengalami dehidrasi dan kelelahan ekstrem, yang merupakan risiko serius dalam iklim panas di Arafah.

 

Para petugas haji di lapangan juga mengakui bahwa pengaturan tenda yang sempit ini menimbulkan tantangan dalam memberikan pelayanan optimal kepada para jemaah, terutama yang membutuhkan perhatian khusus seperti lansia. Syarief menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan segera dari pihak penyelenggara haji untuk memastikan kondisi yang lebih baik di masa mendatang.

 

Kementerian Agama RI, yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan haji, diharapkan dapat memberikan penjelasan serta solusi atas permasalahan ini. "Kita perlu memastikan bahwa semua jemaah, terutama yang berusia lanjut, mendapatkan kenyamanan dan keamanan selama menjalankan ibadah haji. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," tambah Syarief.

 

Tenda-tenda di Arafah memang menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam pelaksanaan haji setiap tahunnya. Dengan jumlah jemaah yang mencapai ratusan ribu, pengelolaan logistik dan akomodasi harus dilakukan dengan sangat cermat. Kesehatan dan keselamatan jemaah haji, terutama kelompok rentan seperti lansia, harus menjadi prioritas utama.

 

Situasi ini memanggil perhatian seluruh pihak terkait untuk segera bertindak. Evaluasi menyeluruh terhadap kondisi tenda dan fasilitas di Arafah diharapkan bisa membawa perbaikan signifikan dalam pelaksanaan haji di tahun-tahun mendatang. "Kita tidak boleh lengah, setiap jemaah memiliki hak untuk beribadah dengan tenang dan nyaman," pungkas Syarief. (skr/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi VIII Minta Kementerian Agama Perinci Efisiensi Anggaran 2025
04-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI untuk membahas pelaksanaan program dan anggaran...
Komisi VIII DPR RI Soroti Efisiensi Anggaran dan Program Prioritas KPPPA Tahun 2025
03-02-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Rapat...
Program Makan Bergizi Gratis Butuh Rp 71 Triliun, Solusi Pendanaan Jadi Sorotan
20-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran, Makan Bergizi Gratis (MBG) disediakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar...
Sigit Purnomo: Penggunaan Dana Zakat Harus Transparan dan Tepat Sasaran
17-01-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo, menanggapi wacana penggunaan dana zakat untuk mendukung program unggulan pemerintah,...